
Indonesia-Palestina Kolaborasi Dukung Ketahanan Pangan
Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia, beserta delegasi pada Selasa (8/7) di Gedung Agricinema, Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian, Bogor. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja sama pertanian Indonesia–Palestina yang berlangsung pada 6–11 Juli 2025, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan dan pertukaran informasi riset pertanian.
Delegasi Palestina untuk Indonesia diterima oleh Kepala BRMP, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., beserta para pejabat eselon 2 (Kepala Pusat dan Kepala Balai Besar lingkup BRMP).
Mewakili Menteri Pertanian Republik Indonesia, Kepala BRMP menyampaikan bahwa BRMP yang kini telah bertransformasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang) memiliki mandat untuk menyiapkan teknologi pertanian dari hulu hingga hilir, mendukung penuh program Presiden untuk swasembada pangan dan energi.
“BRMP telah merilis 308 varietas unggul baru (VUB) padi. Alhamdulillah, dalam satu tahun terakhir Indonesia tidak lagi mengimpor beras. Produksi nasional mencapai 30 juta ton per tahun, dengan cadangan stok saat ini sebesar 4,2 juta ton,” ujarnya.
Ia berharap kunjungan ini menjadi awal kolaborasi yang lebih erat untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat Palestina melalui inovasi pertanian.
Sementara itu, Menteri Pertanian Palestina menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diterima. “Saya menyampaikan salam hangat dari rakyat Palestina untuk rakyat Indonesia. Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan kedua negara melalui kerja sama pertanian yang lebih dalam. Ketahanan pangan adalah fondasi bangsa yang maju, dan kami ingin belajar serta memahami riset dan inovasi pertanian dari Indonesia,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan nyata Indonesia kepada rakyat Palestina, termasuk bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras.
Diakhir kunjungan, rombongan delegasi Menteri Pertanian Palestina mengunjungi stan display varietas padi unggul nasional yang menampilkan berbagai inovasi hasil riset Indonesia. Beberapa varietas yang menarik perhatian antara lain Inpari 32 HDB, yang paling banyak ditanam di Indonesia, varietas padi gogo Inpago, dan Situbagendit sebagai salah satu varietas unggul baru.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal kerja sama yang lebih erat dalam pengembangan teknologi pertanian, pertukaran informasi, dan solidaritas antarbangsa demi mewujudkan ketahanan pangan global.